Surga Kecil Tersembunyi di Kabupaten Bogor

     Berawal dari kegemaran keluarga yang hobby sekali Barbeque-an setiap kali kumpul, tercetus ide untuk menginap di villa bersama keluarga tercinta. Sepertinya seru dech kalau barbeque an di villa dengan udara yang dingin. Berhubung libur tahun baru kemarin kami sekeluarga belum sempat liburan bersama, dikarenakan kesibukan masing2, alhasil baru sekarang bisa liburan bareng.

     Awalnya kami ingin mencari villa di daerah Bandung akan tetapi Mama kurang setuju karena cukup memakan waktu dalam perjalanan. Mama pinginnya yang deket2 aja seperti di daerah Puncak. Tapi...adik saya kurang begitu setuju kalau di daerah Puncak dikarenakan males banget jika harus macet2an dan belum lagi kalau kena "apes" kejebak buka tutup jalur. Hmmm bisa ber jam2 diam ditempat. Alhasil Bandung dan Puncak bye..bye...

     Seminggu sebelum hari H kami iseng2 mencoba "ngebolang" ke daerah Jonggol dan sekitarnya. Cari2 Villa di area wisata Curug Ciherang. Terdapat beberapa Villa yang disewakan di kawasan wisata tsb. Mulai dari yang berkapasitas 2 orang sampai puluhan orang. Awalnya kami ingin menginap di salah satu Villa tersebut akan tetapi kami masih ragu karena fasilitas yang di tawarkan kurang menarik bagi kami . Area sekitar Villa juga masih agak berantakan dikarenakan masih ada beberapa pembangunan di sekitar Villa. Akhirnya kami melanjutkan pencarian Villa ke desa Sukawangi yang tak jauh dari lokasi Curug Ciherang karena Adik saya teringat ada Plang Villa yang pernah dilihatnya bertuliskan Villa disewakan. Kami segera meluncur sekitar 15 menitan. Kami sampai di lokasi Villa yang dimaksud adik saya. Villa tersebut bernama Takeno Sato.

      Hmmmm namanya berbau Jepang makin membuat kami penasaran. Villanya tidak terlihat dari jalan karena letak Villa terletak di dataran tinggi. Makin penasaran dengan penampakan Villa yang tersembunyi ini langsung cuss bawa mobil kami masuk ke area parkir Villa yang menanjak tajam. Belum terlihat juga penampakan villa dari area parkir. Kami di sambut oleh penjaga Villa yang ramah dan mengajak kami naik ke area Villa untuk melihat type2 Villa yang ada.

   

     MasyaaAllaah.. benar2 lukisan Allaah Sang Maha Pencipta terpampang nyata di desa terpencil yang mungkin belum banyak orang yang tau. Naaahhh ini nih yang kami cari lokasi yang masih alami dan sejuk. Bangunan Villa terbuat dari bambu yang menambah kesan alami pedesaan yang sangat sederhana.

     Namun tidak perlu khawatir, karena fasilitas yang ditawarkan lumayan lengkap kok. Mulai dari peralatan dapur seperti alat makan, kompor, alat masak, magic com, kulkas, tv, kamar mandi dengan air hangat, kolam renang, aneka permainan anak dannnn paling penting ada gazebo untuk tempat kumpul2 keluarga yang dilengkapi dengan ruang karaoke. Yang gak kalah oke juga ada  WiFi gratis looh. Secara susah banget mendapat sinyal di daerah ini.

   

Alat makan dan alat masak

Perlengkapan dapur

Kamar mandi lumayan bersih

Fasilitas air hangat

Bagi yang tidak mau repot masak, tersedia menu2 makanan yang disediakan oleh pengelola villa. Daftar menu di letakkan di meja ini.

Televisi tersedia walau modelnya masih tv tabung

Tempat bobo di lantai bawah

     Naaaah ini dia yang kami cari Villa yang anti mainstream haha masih alami dengan pemandangan hijau yang pasti disukai mama dan ada tempat karaoke yang pasti di sukai Bapak. Secara Bapak seneng banget karaokean maklum artis ibu kota hehe.


     Kami juga suka dengan disediakannya alat masak dikarenakan kami memang ingin masak sendiri. Selain lebih enak masakan mama plus ngirit budget juga pastinya hehe. Lokasi Villa yang tidak begitu jauh dari beberapa Curug seperti Curug Cipamingkis dan Curug Ciherang membuat kami makin yakin untuk menyewa Villa tsb.


     Setelah kami yakin, kami memutuskan untuk menyewa villa dua lantai agar cukup  dan sesuai dengan jumlah keluarga kami. Nego harga, Deal dan kasih uang muka. Kami kembali ke rumah dengan perasaan lega dan menunggu hari H tiba.


     Hari yang kami tunggu2 datang juga. Tanggal 21-22 Januari kami sekeluarga berangkat menuju desa Sukawangi Bogor. Dengan bermodal aplikasi Waze tidak begitu sulit menemukan Villa Takeno Sato. Perjalanan memakan waktu sekitar 3 jam dari Bekasi sudah plus berhenti2 untuk shalat zuhur dan belanja kebutuhan yang masih kurang di swalayan saat di perjalanan.


     Perjalanan lumayan melelahkan karena jalan yang kami tempuh berkelok2 dan curam. Mayoritas kondisi jalan sudah baik ada beberapa spot yang memang masih sedikit rusak tapi tidak begitu berpengaruh. Saran saya gunakan kendaraan yang oke untuk bisa diajak menerjang tanjakan2 yang lumayan curam. karena sepanjang perjalanan kami melihat beberapa motor tidak bisa menanjak. Begitu juga mobil ada beberapa yang harus di bantu dorong oleh warga sekitar.

     Alhamdulillaah sampai juga di Villa Takeno Sato. Si Akang penjaga Villa segera menghampiri kami di parkiran menawarkan bantuan untuk membawa barang2 bawaan. Dua bagasi mobil kami penuh dengan sembako dan bahan makanan hahaha menginap cuma 2 hari 1 malam aja dah kayak pindahan rumah. Lucuu tapi seruuu secara kami ber 11 Kebutuhan yang dibawa lumayan banyak. Tas pakaian saja dah banyak ditambah lagi dengan embel2 air minum kemasan dll. 

     Kami para wanita naik ke villa hanya membawa badan saja. Naaah tugas para laki2 yang angkut2. Baru sampe aja dah rame ketawa2 gara2 melihat ekspresi semua anggota keluarga yang "Ngos2an" menanjak ke area Villa. Kebetulan Villa masih sepi belum ada yang menginap selain keluarga kami. Sesuai harapan kami kawasan ini kami kuasai hahahaa.

Jalan menanjak menuju villa 

     Kesan keluarga begitu menyenangkan. Mama dan Bapak terlihat happy. Setelah check in perut terasa keroncongan kami segera menyantap bekal yang sudah mama siapkan dari rumah sebelum berangkat tadi. Pepes ikan mas, lalaban, orek tempe dan sambal langsung kami serbu tanpa ampun.

abaikan pipi tembem saya yang lagi penuh nasi hehe (padahal emang tembem)

      Setelah mengisi perut, kami shalat ashar setelah itu Anak2 langsung berenang Bapak dan Mama langsung menyambangi Ruang Karaoke agaknya Bapak sudah gak sabar mau konser.

Anak2 cowok menyerbu kolam renang 

Bapak dan mama lagi pilih2 lagu adik saya nabila lagi leye2 kekenyangan

Yupi dan Yudi 

View dari ruang karaoke

     Si Bapak mulai konser. Kami para ladys pergi membeli sayuran yang jaraknya tidak terlalu jauh dari villa dan dapat ditempuh dengan berjalan kaki.

Jalan menuju penjual sayuran

     Sayangnya saya lupa untuk mengambil gambar di tukang sayuran yang berjejer di pinggir jalan menjajakkan sayuran segar yang baru di panen dari kebun disekitar kios mereka.

     Kami membeli sayuran untuk dibuat Shabu2 nanti malam. Dan setandan pisang tanduk untuk di goreng menemani sarapan besok pagi.

kembali ke villa mama exizz hehe

Mama ngos2an nanjak ke villa

     Terdengar dari kejauhan suara Bapak mulai menggema mengisi kedamaian villa yang sekejap berubah jadi pentas Dangdut Academy. Kebayang donk hewan2 di hutan pada kabur pas denger suara Bapak wkwkwkwk. Yang nambah bikin ketawa, Bapak asyik2an nyanyi Mama lagi ngos2 an nanjak ckckck.

     Mumpung masih terang kita foto sekeluarga dulu minta tolong si Akang penjaga villa buat fotoin.

ciiiiiiiisssssss

Mama sama Bapak
Uuuuuuhhh so sweeeet

Haldis dan yuda didepan gazebo ruang karaoke

     Sorepun menjelang kabut mulai menyelimuti villa kami. MasyaaAllaah tempat ini membuat kami lupa akan dunia di luar sana lebay.com.

     Kami shalat magrib berjamaah di gazebo sungguh pemandangan yang menyenangkan dengan Bapak sebagai imam dan kami Makmumnya. Sangat jarang hal ini kami lakukan. Karena memang jarang sekali kami semua bisa kumpul seperti ini.

     Selesai shalat kami mulai menyiapkan bahan2 dan perlengkapan untuk barbeque dan Shabu2. Daaannn taraaaa sajian Shabu2 dan barbeque siap menghangatkan malam kami yang dingin.
Menikmati kebersamaan sambil ditemani rintik2 air hujan serta suara kodok yang sahut sahutan terdengar indah menemani malam kami disini.

     Waktu menunjukkan jam 10 malam. Perut kenyang ngantuk pun datang. Pesta telah usai Beres2 gazebo dari sampah2 yang berserakkan akibat perbuatan kami hehe. Kami menuju villa untuk beristirahat malam ini. Para laki2 tidur di kamar bawah para wanita di kamar atas.

     Untuk kamar bawah di lengkapi dengan kamar mandi dapur kulkas dan televisi terdiri dari 2 kasur extra besar yang masing2 kasurnya dapat menampung 3 orang dewasa. Sedangkan kamar atas di setting dengan nuansa pink untuk sprei dan bed cover. Kamar mandi pun berwarna pink. Bedanya kamar atas hanya ada kamar mandi dan terdapat 3 kasur yang terdiri dari 1 kasur extra besar untuk 3 orang dan 2 kasur ukuran seedang yang muat untuk 2 orang kenyamanan kasurnya tidak kalah kok dengan kasur2 hotel lainnya.

     Saya terbangun sebentar sekitar jam 12 malam . Suara jangkrik terdengar mengisi kesunyian malam. Udara terasa semakin dingin. Kasur dan bedcoverpun ikutan dingin. Ternyata mama dan adik2 juga kebangun. Walaaah kedinginan berjamaah.Halaah masih malem tidur lagi dech.

     Adzan subuh berkumandang kami bergegas shalat subuh. Setelah shalat kami kebawah para laki2 sudah bangun juga eeeeeeh saat masuk ke kamar bawah ternyata hangat gak sedingin di kamar atas. Nyeselll milih kamar atas. Tapi yaa sudahlah. Sehabis shalat subuh saya menikmati pemandangan pagi yang menakjubkan dan menyejukkan mata serta paru2. Matahari nampak malu2 muncul ke permukaan.

     Mama dan adik saya yupi menyiapkan pisang goreng. saya membuat teh dan kopi untuk kaum adam. Semua sibuk dengan kesibukan masing2. Setelah sarapan Bapa ke gazebo adik2 ada yg diatas sibuk dengan gadgetnya karena sinyal lebih kuat kalau kita berada diatas. Sementara yang lain ada yang renang.

Mother and son

Tia dan nabil 

     Jam menunjukkan pukul 8 pagi. Kami bersiap untuk main air di Curug Ciherang. Sebenarnya Curug Cipamingkis lebih dekat dari villa kami. Tapi airnya tidak begitu dalam tidak seperti Curug Ciherang. Lebih cocok untuk yang mau membawa anak kecil bermain air.

     Kami memasak nasi dan sayur asem untuk makan siang saat kami kembali dari Curug Ciherang. Berangkatlah kami ke Curug Ciherang dengan waktu tempuh sekitar 15 menit dari villa.

     Area wisata Curug Ciherang masih dalam proses pembangunan yang di kelola oleh pemerintah setempat dan sepertinya kerja sama dengan swasta. Jalan menuju curug sangat mudah. Ada petunjuk arahnya kok. Atau pake aplikasi waze aja langsung ketemu.

     Nilai plus dari Curug ini adalah pemandangan sekitar dan jembatan/ rumah pohon yang menjadi primadona wisata ini. Sayangnya saya tidak foto di rumah pohon tsb males ngantriiii.

Pemandangan dari atas tebing batu Curug Ciherang

Rumah Pohon Curug Ciherang

     Terlihat air terjun yang indah dari kejauhan. Gak sabar pingin berendam2 cantik.

     Jalan santai aja kita supaya gak capek2 amat naik turun anak tangga yang sudah di buat pengelola untuk memudahkan para pengunjung.

Penampakan si ayang dari belakang

     Selangkah demi selangkah akhirnya sampai juga. Air terjunnya lumayan besar. Airnya juga bening tapi kalau di bandingkan dengan Curug Leuwi Hejo lebih jernih Leuwi Hejo. Bebatuan di Curug Ciherang sangat licin karena banyak lumut tumbuh di sekitarnya yang menyebabkan air menjadi kekuningan.

Sebelum turun kita foto dulu diatas
(Abaikan sendal jepitnya ya hehe)

   
     Mama yang paling semangat setiap kali mendatangi air terjun dan langsung nyemplung ketika sampai. Airnya lumayan dalam sekitar 1-1.5 m banyak bebatuan licin didasar air jadi hati2 ya kalau mau renang atau sekedar main air disini.

Beduaan dulu kita

Nabil dan abang gak mau turun ke air

     Setelah puas bermain air, kami ganti baju di ruang ganti yang telah di sediakan oleh pengelola biayanya Rp. 2000,- setelah ganti baju kami kembali ke villa untuk makan siang.

     Sayur asem dan ikan asin menyambut kami dengan aromanya. Semua ludes kami santap sebelum check out. Alhamdulillaah masih di beri kenikmatan dari Allaah.

Menu sederhana Rasa luarrr biasa

     Sebelum check out kami packing2 dulu jangan sampai ada perabotan yang ketinggalan. Sekitar jam setengah 2 siang kabut mulai menyelimuti area villa sehingga menutupi pemandangan dan jalan disekitar villa. Karena khawatir akan jarak pandang saat mengemudi, Bapak memutuskan agar kami segera bergegas untuk pulang karena khawatir bila semakin sore kabut akan semakin tebal.

Bapa di dalam kabut

     Sebenarnya gak mau pulang karena Kami masih betaaaaah banget di sini. Tapi apa daya aktivitas harian memaksa kami untuk segera pulang.

Sebelum pulang gak lupa foto2 lagi ya hehe

Ala2 film india hehe

Nabil yang lagi mikirin seseorang ciyeee

si ganteng yudi

     Villa ini sangat Recomended bagi yang ingin melepas kejenuhan hiruk pikuk sibuknya daerah perkotaan. Buat yang mau bulan madu juga oke. Tempatnya sejuk, sepi dan damai.


     Bersyukur sekali masih bisa merasakan kebahagiaan bersama keluarga. Semoga Allah memanjangkan umur kami, orang tua kami dan keluarga kami agar kami terus bisa membahagiakan mereka aamiin. Senyuman dan kebahagiaan mereka adalah kebahagiaan kami.


Sampai jumpa di cerita selanjutnya